20 Januari 2014 - 04:54
Al-Quran Wahabi, Tanpa Surah Yasin

KH Zainul Akifin Abbas bercerita, ketika membersihkan masjid dari orang-orang Wahabi bahwa ditemukan sembilan Al-Quran tanpa surah yasin. Hal itu dilepaskan dengan sengaja dari Quran oleh mereka agar orang-orang di masjid tidak membaca surah yasin ketika malam Jumat, yang oleh kaum Wahabi disebut sebagai amalan bid'ah yang tidak ada dasarnya.

Menurut Kantor Berita ABNA, Wahabi biang masalah. Gerakannya langsung ambil alih masjid dan menyebarkan paham yang menyesatkan orang lain. Pengikut Wahabi memakai celana cingkrang ala Arab, mengerak-gerakan telunjuk saat tasyahud dalam shalat, berjidat hitam, berjenggot, dan bicaranya tidak jauh dari bidah dan sesat. Kalau menemukan yang demikian pantas dicurigai karena ujungnya akan melakukan kegiatan teroris.

Demikian papar KH Zainul Akifin Abbas dalam Maulid Nabi Muhammad saw di Masjid Raya Bandung malam (19 Januari 2014).

Kiai Zainul yang dikenal sebagai penggerak Forum Silaturahmi Warga Nahdliyyin (FOSWAN) Indonesia bercerita banyak tentang gerakan Wahabisme di Indonesia.

Menurut Zainul, Wahabisme di Indonesia berbahaya karena berusaha melepaskan Islam dari budaya dan tradisi. Mereka tidak segan untuk menyesatkan orang Islam yang berbeda paham dan menyebutkan musyrik terhadap sejumlah kegiatan agamaIslam yang dilakukan masyarakat nahdliyyin (Nahdlatul Ulama).Di antara yang disesatkan oleh pengikut Wahabi adalah tahlilan, dzikir, shalawatan, tawasul, ziarah, baca surah yasin malam jumat, doa bersama, maulid nabi, dan lainnya.

Zainul juga bercerita bahwa kini masjid Nahdlatul Ulama (NU) dikuasai Wahabi. Awalnya mereka menjadi jamaah. Ketika tidak ada imam shalat, mereka mengajukan diri menjadi imam dan lama-lama menjadi pengurus masjid. Mulailah melakukan perubahan: bedug tidak boleh dipukul, melarang qunut, baca yasinan malam jumat dibilang bidah, dan menjadi khatib Jumat. Bukannya membawa kebaikan malah meruntuhkan tradisi Islam yang sudah merakyat. Mereka berperilaku seakan-akan ahli dalam agama kemudian berani menyalahkan ulama dan kiai terdahulu. Ketika diajak dialog ternyata tidak memiliki hujah yang kuat. Mereka hanya impor paham Wahabi dari Arab Saudi ke Indonesia.

“Alhamdulillah 120 masjid NU sudah bebas dari Wahabi. Kalau ada masjid yang dikuasai Wahabi silakan laporkan kepada Foswan,” kata Zainul.

Zainul yang mengaku sebagai aktivis NU ini bercerita ketika membersihkan masjid dari orang-orang Wahabi bahwa ditemukan sembilan Al-Quran tanpa surah yasin. Hal itu dilepaskan dengan sengaja dari Quran agar orang-orang di masjid tidak membaca surah yasin ketika malam Jumat.

Biasanya orang-orang Wahabi selalu menimbulkan masalah di lingkungan masyarakat Islam. Mereka tidak mengajarkan Islam dengan baik malah merusak citra Islam. Mereka tidak berani masuk pesantren karena selalu menghindari dialog dengan ulama. Biasanya yang mereka rambah adalah masjid yang tidak ada ulama di sekitarnya dan lingkungan yang kurang paham dengan ilmu agama.

“Bagi Wahabi yang zionis membunuh orang Islam yang tidak sepaham dengannya adalah jihad. Juga mengambil barang atau harta dari orang yang tidak sepaham diambil jarahan perang dan dihalalkan. Inilah cikal bakal dari teroris,” kata Zainul.

Di akhir ceramah, Zainul menyampaikan bahwa gerakan Wahabisme sudah dilaporkan kepada pemerintah dan sedang diselidiki pihak intelejen. Zainul mengingatkan jamaah untuk menjalin persatuan dan persaudaraan di antara umat Islam. Kemudian melakukan koordinasi dengan pihak yang berwajib jika ditemukan orang-orang yang akan membahayakan eksistensi Islam dan Indonesia.